Selasa, 18 November 2008

Memilih kenari berdasar katuranggan



Berikut ini saya sampaikan tips mengetahui gaya tarung dan beberapa sifat dari kenari berdasar katuranggan (ciri fisik yang terlihat dari luar). Tips ini saya peroleh Kamis (10/7/2008) malam dalam ngobrol lama dengan seorang sobat baru, Om Erik, yang sudah malang-melintang di dunia kenari. Salah satu kenari asuhannya, pernah menyabet juara kecil di Piala Raja. Dia dikenal sebagai salah seorang “head hunter” bakalan kenari. Dia juga perawat kenari “pemain besar” lomba kenari dari Jogja.Salah satu jagoannya, masih berusia 7 bulan, yang saya incar (incar karena nggak berani nawar karena nggak ada uang), mau dimahari Rp. 2,5 juta oleh pemain Jogja tetapi belum dilepas.
Gaya tarung kenari berdasar bentuk body dan kondisi sayap:Menurut dia, gaya tarung kenari bisa dikelompokkan dalam 3 jenis.
1. Gaya buka sayap turun ½ atau hanya turun sedikit, dengan kepala hanya menggelang-geleng kanan-kiri (yang disebutnya gaya Steve Wonder).
2. Gaya buka sayap turun penuh ke arah bawah, dengan model tarung sambil jalan kanan-kiri.

3. Gaya buka sayap ke arah depan, dengan model tarung sambil jalan kanan-kiri.
Gaya 1, biasanya dilakukan oleh kenari-kenari dengan body keseluruhan yang terlihat tidak proporsional dan, jika dalam keadaan normal/tidak beraksi, kedua sayap bertemu bersilangan membentuk gunting dan karenanya, jarak antra ujung sayap dengan pangkal ekor relatif jauh (tidak bersentuhan). Kalau dilihat dari atas bodinya terlihat seperti persegi panjang dengan perbandingan panjang: lebar = 3:1.
Gaya 2, biasanya dilakukan oleh kenari dengan body proporsional, panjang dan kalau dilihat dari atas bodinya terlihat seperti persegi panjang dengan perbandingan panjang: lebar = 4:1; ujung bulu kedua sayap sejajar ke arah belakang, lurus.
Gaya 3, sama dengan ciri pemilik gaya 2, denagn perbedaan pada sayap yaitu ujung bulu kedua sayap sejajar ke arah belakang tetapi agak turun jatuh (ngglembreh- Jawa).Cepat lambatnya kenari bunyi berdasar ketebalan bulu:
1.Kenari dengan bulu tebal (yang dia istilahkan “bulu rangkap”) cenderung lama untuk bisa bernyanyi secara maksimal.
2.Kenari dengan bulu tipis (yang dia istilahkan dengan “bulu satu”) lebih cepat berbunyi dengan capaian lagu maksimal (punya Om Erik, kenari 7 bulannya yang sudah berprestasi di tiga arena lomba, berbulu tipis.Cepat lambatnya kenari bunyi berdasar warna dominan pada bulu:
1.Kenari yang memiliki warna dominan cerah (putih, kuning, orange) cenderung lama untuk bisa bernyanyi secara maksimal.
2.Kenari yang tidak memiliki warna dominan cerah (putih, kuning, orange) lebih cepat berbunyi dengan capaian lagu maksimal (punya Om Erik, kenari 7 bulannya berwarna bon dengan warna terbanyak (tetapi tidak terlihat dominan) hijau-kuning.Kelebihan dan kelemahan kenari berdasar ketebalan bulu:
1.Kenari berbulu tebal/rangkap lebih bisa membawakan lagu dengan cengkok yang terdengar lebih jelas ketimbang kenari berbulu satu/tipis karena dalam membawakan suara hanya sedikit ditingkahi dengan gaya (baik sayap, maupun jalan kanan-kiri).
2.Kenari berbulu tipis lebih lincah dan bisa bergaya dengan mengandalkan suara-suara tembakan.BersambungSalam,Duto